Vidiojembatan cipatujah untuk sekarang sudah bisa di lewati Maaf bila ada kata yang tidak baik
Kompas TV regional berita daerah Kamis, 21 Oktober 2021 1705 WIB CIANJUR, - Jembatan Leuwi Dahu penghubung antar kampung, di Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Jembatan yang baru selesai dibangun sejak tiga pekan terakhir ini, sempat viral di Media Sosial, mengingat, kondisi jembatan tersebut tidak bisa digunakan oleh Warga hingga terbengkalai, karena pembangunan nya tidak memiliki akses jalan masuk, sehingga Warga terpaksa menggunakan jembatan bambu yang dibuat oleh Warga. Jembatan yang dibangun di atas Sungai Cikored ini, merupakan akses penghubung antar Kampung di Desa Cibokor, yang menelan anggaran sebesar seratus sembilan puluh juta rupiah dari Dana Alokasi Umum, D-A-U. Warga merasa heran, jembatan tersebut dibuat untuk apa, mengingat, jembatan tersebut posisinya ada ditengah tengah, dan tidak ada akses untuk masuknya, sehingga Warga masih tetap saja menggunakan jembatan lama yang terbuat dari bambu dan kondisinya membahayakan, bahkan tidak sedikit Warga yang terjatuh ke sungai, karena jembatan tersebut jika dilintasi kurang seimbang hingga bergoyang. Warga juga mengaku, meski terbuat dari bambu, namun jembatan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat. Kades setempat membenarkan, sejak tiga pekan terakhir, jembatan tersebut sudah selesai dibangun, namun hingga kini belum bisa dimanfaatkan oleh Warga, mengingat, tidak ada akses untuk masuk dan melintasnya. Kades menambahkan, pihaknya hanya sebagai penerima manfaat pembangunan jembatan tersebut, sementara untuk pembangunan sudah ditunjuk langsung oleh, P-U-P-R, Kabupaten Cianjur. Kades juga mengaku, jembatan tersebut merupakan satu satunya akses terdekat penghubung antar Kampung dan akses terdekat menuju Kantor Desa. Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA
Petugasdari Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional tengah mempersiapkan pemasangan jembatan bailey di Cipatujah, Rabu (7/11/2018) Petugas dari Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional tengah mempersiapkan pemasangan jembatan bailey di Cipatujah, Rabu (7/11/2018) Jumat, 15 Oktober 2021; Cari. Network.
Banjir dan longsor menerjang Kecamatan Cipatujah, Tasikmalaya, Jawa Barat. Foto Dok. Kapusdatin BNPB Sutopo Purwo NugrohoBanjir bandang dan longsor menerjang tiga kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Selasa 6/11 pukul WIB. Akibatnya, jembatan penghubung Tasikmalaya-Garut di Jalan Cipatujah, Desa Ciandum, Kecamatan Cipatujah Tasikmalaya AKBP Dony Eka Putra menyebutkan, robohnya Jembatan Cipatujah mengakibatkan jalur tersebut tak bisa dilalui sama sekali oleh kendaraan dari arah Garut-Tasikmalaya atau sebaliknya. Ia mengimbau kepada masyarakat yang akan melintasi jalur tersebut untuk mencari jalur lain.“Sama sekali tidak bisa dilalui. Kalau dari Garut harus balik lagi,” kata Dony saat dihubungi kumparan, Selasa 6/10.Banjir dan longsor menerjang Kecamatan Cipatujah, Tasikmalaya, Jawa Barat. Foto Dok. Kapusdatin BNPB Sutopo Purwo NugrohoJembatan sepanjang 70-80 meter ini ambruk setelah air dari Sungai Cipatujah meluap hingga menutupi seluruh jembatan. Konstruksi jembatan yang tak kuat menahan terjangan air akhirnya ambruk. Banjir bandang tersebut terjadi pada Selasa pukul WIB. Sebelumnya hujan deras mengguyur wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya sejak Senin mengatakan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemda Tasikmalaya dan Provinsi Jawa Barat untuk menangani jembatan putus tersebut. Ia berharap, Pemda segera mengambil tindakan untuk membangun jembatan sementara di jalur tersebut.“Ya diharapkan ada jembatan sementara. Kita sudah koordinasikan dengan pemerintah daerah. Karena ini kan jalur nasional,” meruntuhkan jembatan, banjir bandang pun merendam sejumlah rumah di Kabupaten Tasikmalaya. Menurut catatan BNPB, ada 50 kepala keluarga terdampak banjir tersebut. Dua orang dinyatakan meninggal dunia dalam bencana alam ini.
JEMBATANCibaruyan sudah berumur cukup tua yakni sekitar 31 tahun.
CIPATUJAH, KAPOL.-Jembatan penghubung sementara atau Bailey Cipatujah di Desa Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya kini sudah bisa dilewati oleh kendaraan roda empat. Pembangunan jembatan sementara itu telah selesai dilaksanakan dan untuk penggunaannya diresmikan secara langsung oleh Bupati Tasikmalaya H Ade Sugianto pada Rabu 12/12/2018. Dan pada Kamis jembatan tersebut sudah biasa dilalui kendaraan. Usai dinyatakan dibuka, masyarakat langsung menggunakan jembatan tersebut. Mereka mencoba menggunakan jalan dengan kendaraan roda dua dan juga ada yang memilih berjalan kaki. Peresmian penggunaan jembatan sementara itu dihadiri oleh banyak masyarakat Cipatujah yang penasaran dengan kondisi jembatan setelah sebelumnya ambruk diterjang banjir pada awal November 2018 lalu. Jembatan Cipatujah sepanjang 70 meter dan satu satunya jembatan penghubung di jalur Nasional Selatan yang dibangun sekitar tahun 2005 lalu itu rusak diterjang banjir. Akibatnya, aktivitas warga dan lalu-lintas kendaraan arah Tasikmalaya menuju Garut selatan atau sebaliknya lumpuh total. Sebelum jembatan penghubung rampung, warga banyak menggunakan perahu penyeberangan yang disiapkan warga. Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto berharap dengan adanya jembatan sementara itu akses lalu lintas di jalur selatan bisa kembali normal. Meskipun tidak selancar seperti sebelumnya jembatan rusak. ntuk penggunaannya dilakukan buka tutup, tidak bisa dilalui bersamaan. Semoga saja bisa membantu kelancaran arus lalu lintas di jalur selatan,” katanya. Hanya saja bagi para pengguna jembatan sementara mesti mengikuti rambu yang ada. Itu penting untuk keselamatan saat melintasi jembatan darurat atau jembatan sementara. Bobot kendaraan yang diperbolehkan melintas maksimal 5 ton dengan ketinggian sekitar 2 meter.‎ Truk-truk pengangkut pasir bobot besar dengan bus-bus sumbu roda dua itu dilarang menggunakan jembatan penghubung sementara. Untuk kendaraan roda dua atau sepeda motor, bailey bisa dilintasi dari dua arah. Kalau roda empat, satu-satu bergantian. Dan masyarakat harus bersabar untuk bergantian melewati bailey. Jangan ngotot-ngototan. Jarak kendaraan juga tak boleh berdekatan waktu akan banyak kendaraan di atas bailey bisa mengurangi kekuatannya. Bailey Cipatujah memiliki lebar 3,5 meter dengan bentang panjang 81 meter. Sedangkan jembatan lama yang ambruk hanya memiliki panjang 64 meter. Bailey pun memiliki 10 tiang pancang serta dua tiang yang berfungsi sebagai penahan terjangan sampah-sampah yang terbawa arus sungai. Kini warga yang ingin melintasi jalur selatan baik dari Tasikmalaya ke arah Garut Selatan dan juga sebaliknya sudah bisa melintasi jalur selatan kembali. Begitu juga warga Ciamdum kini tidak lagi harus menggunakan perahu untuk bisa ke wilayah Pesanggrahan atau menuju ke daerah Karangnunggal dan Cikalong. Kapol***
PembangunanJembatan Cipatujah sudah Mencapai 37 Persen. Jawa Barat, 17 Maret 2021 12:00 Wib. Bandung, 17 Maret 2021 - BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat melalui Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Jawa Barat sedang melaksanakan pembangunan penggantian Jembatan Cipatujah yang berada di Kabupaten Tasikmalaya - Jawa Barat.
TASIKMALAYA - Jembatan Cipatujah yang menghubungkan Pameungpeuk, Kabupaten Garut dengan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, pada Selasa 6/11 sekitar Pukul WIB, mengalami kerusakan akibat hujan lebat dan debit banjir Sungai Ciandum Cipatujah yang tinggi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR bergerak cepat untuk memulihkan lalu lintas di daerah tersebut dengan mengirimkan Jembatan Bailey. Jembatan dikirm dari workshop milik Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional BBPJN VI di Cikampek, Jawa Barat, sebagai pengganti sementara Jembatan Cipatujah yang putus. Ini sebagai solusi sambil menunggu pembangunan jembatan permanen. Tim dari Kementerian PUPR juga telah berada di lokasi dipimpin oleh Direktur Preservasi Jalan, Ditjen Bina Marga Atyanto Busono. Diperkirakan rangka Jembatan Bailey tersebut akan sampai di lokasi Rabu 7/11 sore. "Sebagai informasi kondisi di lapangan saat ini genangan air masih tinggi dan juga hujan,” terang Atyanto Busono, Selasa siang 6/11 seperti dalam siaran persnya. Rangka jembatan bailey yang dikirimkan panjangnya berkisar antara 70-80 meter. Setelah tiba dibutuhkan waktu tiga hari untuk perakitan dan pemasangan jembatan. Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga, Iwan Zarkasi, mengatakan perbaikan akan dilakukan menunggu debit aliran sungai surut. Juga menunggu Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional BBPJN VI memperoleh hasil observasi kondisi pilar jembatan yang tergerus debit banjir. Kepala Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional BBPJN Wilayah III Jawa Barat, Andry Irfan mengatakan, saat ini konstruksi Jembatan Bailey tengah dalam proses pengiriman. Konstruksi sudah dikirim dari Cikampek. Menurut dia, demi mempersiapkan Jembatan Bailey itu, diperlukan proses mobilisasi selama dua hari, kemudian, proses konstruksi diperkirakan membutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat hari. Artinya, ditargetkan jembatan itu dapat mulai beroperasi pada Sabtu 10/11. Saat ini, lanjutnya, tim sedang melakukan proses identifikasi wilayah yang memungkinkan untuk pembangunan Jembatan Bailey. Setelah itu, maka jembatan sementara akan dibangun di lokasi yang dinilai paling ideal. Selama masa perbaikan jembatan, kendaraan dapat melalui jalur alternatif yakni memutar ke arah utara yakni melewati Jalan Raya Cipatujah-Jalan Cisompet dengan jarak 125 kilometer dan waktu tempuh sekitar 4 jam 40 menit. Jembatan yang dibangun tahun 2006 tersebut merupakan jembatan Pemerintah Provinsi yang kemudian diserahkan pemeliharaannya kepada Kementerian PUPR. Jembatan Cipatujah sepanjang 127 meter berada di Jalur Pantai Selatan Jawa Barat yang lokasinya dekat dengan muara laut. Dari tiga bentang jembatan tersebut, kerusakan dialami pada bentang tengah. Jembatan Cipatujah berada pada ruas jalan Cikaengan-Cipatujah sekitar 201 kilometer dari Bandung. Kementerian PUPR mengimbau para pengguna jalan agar senantiasa berhati-hati dalam berkendara terutama pada musim hujan saat ini dan mematuhi arahan dari petugas lalu lintas di lapangan.
BISADILEWATI - Kendaraan melintasi jembatan Ciledug Indah, Kota Tangerang, yang sudah selesai dibanghun, Senin (11/1). Dengan adanya jembatan baru.
- Warga pesisir pantai selatan Tasikmalaya maupun Garut Selatan kini tak bisa lagi saling terhubung dengan mudah. Pasalnya, arus sungai yang deras meruntuhkan Jembatan Pasanggrahan di Desa Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. Hujan deras yang terjadi sejak Senin 5/11/2018 malam hingga Selasa 6/11/2018 menyebabkan banjir. Ditambah lagi, kondisi laut tengah pasang dan arus air di Sungai Pasanggrahan besar mengalir ke muara dan kembali lagi ke alam yang sedemikian rupa juga berakibat air meluap dan membanjiri permukiman warga. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD, sekira 50 rumah kebanjiran di Kampung Jajawan, Cipatujah. Secara geografis, Jawa Barat memang merupakan provinsi yang paling rawan bencana hidrologis. Jumat 9/11/2018 melansir, potensi bencana hidrologis di Jawa Barat mencapai 60 persen karena faktor alam. Oleh karenanya, warga Jawa Barat diimbau untuk selalu waspada terhadap bencana longsor dan banjir. Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga meminta agar aparat kewilayahan segera menyiapkan rencana tanggap bencana. Gerak cepat Kementerian PUPR Tak tinggal diam, pemerintah pusat bergerak cepat turun tangan untuk menangani kerusakan Jembatan Cipatujah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR pun segera merancang pembangunan jembatan sementara untuk menggantikan jembatan yang rusak. Direktur Preservasi Jalan Atyanto busono ikut turun langsung ke lokasi bencana demi bisa mempercepat perbaikan jembatan. “Kejadian menjelang subuh hari ini, memang kondisinya hujan deras semalaman sehingga banjir dan sungainya meluap. Memang secara lokasi, jembatan ini jaraknya sangat dekat dengan muara laut,” kata Kepala Satuan Kerja Satker Pelaksanaan Jalan Nasional PJN Wilayah III Jawa Barat, Direktorat Jenderal Bina Marga Andri Irfan, Selasa 6/11/2018 tiga bentang jembatan sepanjang 127 meter itu, bentang tengah mengalami kerusakan akibat arus yang deras. Oleh karenanya, Ditjen Bina Marga mengirimkan rangka jembatan bailey dari workshop milik Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional BBPJN VI di Cikampek, Jawa Barat. Rangka jembatan bailey yang dikirimkan ke lokasi Jembatan Cipatujah panjangnya berkisar antara 70 hingga 80 meter. Irfan memprediksi, perbaikan jembatan yang menghubungkan Pamengpek, Kabupaten Garut dengan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya membutuhkan waktu 2 hingga 3 hari. Dok. Humas Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Material yang akan digunakan untuk membangun jembatan bailey sebagai pengganti sementara Jembatan Cipatujah yang roboh akibat diterjang arus deras pada Selasa 6/11/2018 lalu. Berdasarkan laporan KompasTV pada Minggu 11/11/2018, proses pemasangan jembatan darurat di Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat masih terkendala karena intensitas hujan yang tinggi. Akibatnya, arus deras masih terjadi di Sungai Ciandum. Di samping itu, tim pembangunan jembatan juga masih menunggu crane yang belum tiba di lokasi. Sementara itu, seluruh materi untuk pembangunan jembatan bailey sudah siap. Jembatan Cipatujah sendiri terletak di ruas jalan Cikaengan-Cipatujah, sekira 201 kilometer dari Bandung. Jembatan beton tersebut dibangun pada 2006. Awalnya, ia melanjutkan, jembatan itu merupakan milik pemerintah provinsi Jawa Barat yang kemudian diserahkan kepada pemerintah pusat. Selain membangun jembatan bailey, kata Irfan, ada kemungkinan jembatan akan ditangani secara permanen di kemudian hari karena kondisi kerusakan tersebut. Apalagi, jembatan itu merupakan satu-satunya akses jalan dengan jarak tempuh terdekat bagi masyarakat di dua kabupaten. Akibat Jembatan Cipatujah putus, masyarakat yang menggunakan kendaraan mesti memutar sejauh 125 kilometer dengan waktu tempuh sekira 4 jam 40 menit. Maka dari itu, tak ada alasan lagi bagi pemerintah, khususnya Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR untuk segera merampungkan pembangunan jembatan bailey.
JembatanComal arah dari Jakarta menuju Semarang sejak Kamis (24/7/2014) malam sudah boleh dilalui bus-bus berukuran besar.
LintasMedia,Cipatujah – BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat melalui Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III sudah melaksanakan pembangunan penggantian Jembatan Cipatujah yang berada di Kabupaten Tasikmalaya – Jawa Barat. Pembangunan penggantian jembatan Cipatujah merupakan penggantian jembatan lama yang terbawa arus sungai akibat bencana banjir bandang di Cipatujah, Kab. Tasikmalaya pada akhir November 2018 yang lalu. Jembatan tersebut merupakan jembatan penghubung Kabupaten Tasikmalaya – Kabupaten Garut di pantai selatan Jawa Barat yang berada di jalan nasional tepatnya di Desa Ciandum, Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Ambruknya jembatan tersebut diakibatkan oleh konstruksi jembatan yang tidak kuat menahan terjangan banjir bandang dari sungai Cipatujah yang meluap dengan membawa material tanah dan bebatuan hingga menutupi seluruh jembatan, akibatnya jalur tersebut tidak dapat dilalui kendaraaan dari arah Kabupaten Garut – Kabupaten Tasikmalaya ataupun sebaliknya. untuk penanganan sementara BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat memasang jembatan Bailey jembatan sementara diatas konstruksi jembatan lama. Jembatan pengganti Cipatujah sepanjang 136 Meter dengan lebar jembatan 7 meter dan memiliki jumlah bentang sebanyak 3 buah, tipe jembatan yang sedang dibangun dengan perpaduan girder dan rangka baja. Jembatan Cipatujah merupakan jembatan utama lintas selatan jalan Nasional Jawa Barat yang berada di bawah kewenangan BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat dan merupakan penghubung dua kabupaten dari Garut menuju Tasikmalaya hingga tembus ke objek wisata di kabupaten Pangandaran. Jembatan Cipatujah bukan saja jembatan lintas desa tetapi lintas provinsi bahkan nasiaonal , hampir beberapa waktu ini masyarakat setempat bahkan wisatawan domestik selalu bertanya tanya , Kapankah jembatan itu akan selesai dan bisa dilewati normal seperti biasa? Salah satu Kendalanya diantaranya adalah adanya salah satu rumah warga yang berada tepat di tengah-tengah pemisah jembatan. Permasalahan ini sudah sampai di meja hijau. Masyarakat hanya bisa berharap dan mendoakan semoga bisa ditemukan solusi dan adanya keikhlasan pemilik rumah untuk legowo dengan penawaran dari pihak pengembang demi kepentingan bersama. Menurut salah seorang warga yang juga penjaga portal jembatan mengatakan “Bukan hanya sekali dua kali sering terjadi kecelakaan mobil kecil ataupun besar yang sering terperosok karena kondisi jembatan yang sekarang,sehingga sering menimbulkan kemacetan yang sangat panjang di antara dua ujung jembatan, semoga permasalahan bisa segera terselesaikan sehingga pembangunan jembatan ini bisa segera terselesaikan dengan segera.” Ungkapnya ketika ditemui awak LintasMedia, Minggu 24/10/2021. RS/LintasMedia Supported By Mau punya Media Online sendiri? Tapi gak tau cara buatnya? Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , Jasa pembuatan website berita media online Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia. Info dan Konsultasi - Kontak Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif
TANJUNGSELOR - Jembatan bailey yang dipasang di KM 40 ruas jalan nasional poros Berau (Kaltim)-Bulungan (Kaltara) yang longsor, beberapa waktu lalu, kini sudah bisa dilalui kendaraan. Pantauan
AMBON, - Jembatan Waimala yang putus akibat diterjang banjir hingga menyebabkan akses transportasi tiga kabupaten di Pulau Seram, Maluku lumpuh kini telah diperbaiki. Jembatan yang berada di perbatasan kabupaten Seram Bagian Barat dan Maluku Tengah itu kini telah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. “Sekarang sudah bisa lewat, tidak lewat jemnbatan darurat lagi,” kata Ishak Wattimena, salah satu warga yang baru saja melintas di jembatan tersebut kepada via telepon seluler, Jumat 22/7/2022.Baca juga Jembatan Waimala yang Putus Belum Bisa Dilewati, Transportasi Darat di Pulau Seram Masih Lumpuh Ishak mengatakan, beberapa hari yang lalu saat ia melintas di jembatan itu, sepeda motornya masih harus melewati jembatan darutrat dan harus didorong oleh sejumlah warga yang berjaga di jembatan tersebut. “Dua hari lalu saya lewat di sini juga tapi masih lewat jembatan darurat dari kayu. Tapi sekarang ini sudah aman, sudah tidak bayar lagi,” ungkapnya. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Maluku Tengah Abdul Latif Key yang dikonfirmasi secara terpisah membenarkan jembatan tersebut kini sudah bisa dilintasi semua jenis kendaraan. “Sudah bisa lewat, itu sudah dari tadi malam,” katanya kepada juga Warga di Maluku Tengah Bongkar Jembatan Darurat, Dipicu Teguran Polisi Dia mengatakan jembatan tersebut bisa dilewati setelah diperbaiki oleh petugas Balai Jalan dan Jembatan Nasional Maluku sejak beberapa hari terakhir. “Mungkin ditimbun juga karena jalan yang putus itu sudah tidak ada lagi, kendaraan sudah lewat dengan normal,” katanya. Jembatan Waimala berada di atas jalan trans Pulau Seram yang menghubungkan tiga kabupaten yakni Seram Bagian Barat, Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur. Jembatan tersebut putus saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut hingga menyebabkan sungai meluap pada Minggu 17/7/2022. Akibatnya akses transportasi darat yang menghubungkan tiga kabupaten di pulau tersbesar di Maluku itu lumpuh total. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
. noxh5qadku.pages.dev/159noxh5qadku.pages.dev/324noxh5qadku.pages.dev/118noxh5qadku.pages.dev/131noxh5qadku.pages.dev/160noxh5qadku.pages.dev/79noxh5qadku.pages.dev/40noxh5qadku.pages.dev/142noxh5qadku.pages.dev/83
jembatan cipatujah sudah bisa dilewati